Jumat, 05 April 2013

Brand: Antara Santet dan Pelet

Please untuk yang tersingggung dengan tulisan ini jangan melakukan apapun yang saya sebutkan ke saya.. ini cuma untuk wawasan saja :)

Santet, Pelet, Pesugihan, atau apalah saya juga ga terlalu hafal dengan hal-hal begituan, masih saja jadi "product" yang masih laris manis dikonsumsi oleh masyarakat kita. Padahal zaman sudah begitu canggih, gadget aja sudah seperti alat kontrasepsi yang udah gampang banget di jumpai sampai-sampai bisa kita temui di mini market yang berserakan di Ibu Kota (Coba cek aja sendiri kalau ga percaya). Hal-hal yang berbau magis bin klenik ini masih betah bersemayam di benak masyarakat luas, seperti santet yang masih jadi barang  konsumsi buat balas dendam, pelet buat "ngegebet" cewe/cowo yang disukai atau yang tajir, Pesugihan buat narik narik uang.



Sebenarnya saya ga mau membahas bagaimana cara kerja santet, pelet, dan pesugihan, saya disini cuma ingin menganalisa lebih dalam apa pelajaran yang bisa diambil oleh saya ataupun kalian sebagai calon marketer. Jadi bagi yang udah berharap bakal dapet teknik-teknik nyantet, melet atau jadi kaya kilat maaf banget ga bakal dapet disini hehehe. Disini saya melihat santet, pelet, pesugihan ternyata menerapkan strategi yang mantep buat mendapatkan "penjualan", bisa diliat banyak juga pengguna jasa-jasa seperti itu di dekat kita, seperti pelet banyak digunain abg-abg yang ingin mendapatkan lawan jenisnya dengan cara cepat.


Pelajarannya yang mau saya sampaikan sebenernya ada beberapa point, yaitu:


1. Target Market yang tepat sasaran.

    Coba kita liat pelet, membidik target market yang tepat sasaran mereka membidik anak-anak muda dan lebih banyak ke para jomblo akut yang putus asa. Dengan Target market yang terfokus ini, mereka yang memperdagangkan "Product" tersebut lebih terfokus untuk memasarkan productnya. Yang artinya, tentukan target pasar dengan cermat dan terfokus, mempermudah kita untuk memasarkan product
2. Pemanfaatan Word of Mouth
    Pelajaran yang bisa diambil dari topik diatas, keliatan banget adanya word of mouth atau istilah orang indonesia mulut ke mulut, terbukti teknik ini paling powerful. terbukti produk yang masih abu-abu saja bisa laku karena jadi bahan pembicaraan orang-orang, meskipun ada resiko yang ada malah jadi NWOM ( Negative Word of Mouth) seperti kasus klinik kemarin.

Ternyata dari hal-hal yang abu-abu yang seperti itu saja, semua memiliki pelajaran. Dan postingan ini cuma adalah salah satu sudut pandang dan penelitian seorang yang suka mengamati saja. Semoga saja bisa jadi bahan pembelajaran dan pemikiran kita. :)


Wassalam,

Hasbi "KingKong" Putra Soni
This is Our Territory and My Theory


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

CURSIVE THEME

Popular Posts


© Copyright 2012, Design by Lord HTML. Powered by Blogger.